KAPARINYO berasal dari kata cafrinho (pron.
cafrinyo). cafrinho adalah judul lagu keroncong tugu (versi keroncong
awal dalam bahasa portugis), yang dikembangkan oleh peranakan
portugis-indonesia di Kampung tugu, Jakarta. Cafrinho dalam lagu keroncong tugu sebenarya bukan jenis musik, tetapi nama orang.
Kini kata Kaparinyo menjadi sangat populer ketika lagu ini menjadi lagu tradisional Minangkabau. Banyak penyanyi ternama yang pernah membawakan lagu ini diantaranya: Ibunda Elly Kasim, Bapak Oslan Husein, Betharia Sonatha, Siti Nurhaliza, dll.
Lagu ini memiliki banyak versis.Satiap penyanyi yang membawakan lagu ini pada umunya membawakan dengan lirik yang berbeda, namun tetap dengan irama yang sama. Bahkan ketika lagu ini dibawakan oleh penyanyi Malaysia seperti Siti Nurhaliza salahsatunya, lirik lagu ini disadur kedalam bahasa melayu, walau demikian iramanya tidak berubah dan tetap dengan format yang sama yaitu pantun nasehat.
Lirik lagu Kaparinyo dari Ibunda Elly Kasim :
Babuai adiak babuai
Babuai piciangkan mato
Kok lah dapek kawan sasuai
Jan lah lupo jo kawan lamo
Kini kata Kaparinyo menjadi sangat populer ketika lagu ini menjadi lagu tradisional Minangkabau. Banyak penyanyi ternama yang pernah membawakan lagu ini diantaranya: Ibunda Elly Kasim, Bapak Oslan Husein, Betharia Sonatha, Siti Nurhaliza, dll.
Lagu ini memiliki banyak versis.Satiap penyanyi yang membawakan lagu ini pada umunya membawakan dengan lirik yang berbeda, namun tetap dengan irama yang sama. Bahkan ketika lagu ini dibawakan oleh penyanyi Malaysia seperti Siti Nurhaliza salahsatunya, lirik lagu ini disadur kedalam bahasa melayu, walau demikian iramanya tidak berubah dan tetap dengan format yang sama yaitu pantun nasehat.
Lirik lagu Kaparinyo dari Ibunda Elly Kasim :
Babuai adiak babuai
Babuai piciangkan mato
Kok lah dapek kawan sasuai
Jan lah lupo jo kawan lamo
Duo tigo kuciang balari
Indak sarupo jo kuciang balang
Duo tigo buliah dicari
Ndak sarupo jo nan hilang
Liriki Kaparinyo dari Siti Nurhaliza
Orang berinai berhitam kuku
Mandi dijirus si air mawar
Jikalau sampai hasrat hatiku
Racun ku minum jadi penawar
Belum tersurat dalam hikayat
Ayam keluar mencari musang
Belum tersirat di dalam adat
Belum tersirat di dalam adat
Bunga keluar mencari kumbang
Semenjak lembah bertambah dalam
Nampaknya gunung tinggi bertuah
Semenjak sejarah hawa dan adam
Semenjak sejarah hawa dan adam
Alam berkembang berubah-ubah
Hasrat nak beli dulang bertepi
Barulah moleh untuk hidangan
Hajat nak cari yang sama sehati
Hajat nak cari yang sama sehati
Barulah molek makan sepinggan
Sungguhlah harum si bunga tanjung
Hati nak petik si bunga mawar
Rindu dan dendam tidak tertanggung
Rindu dan dendam tidak tertanggung
Budi setitik jadi penawar
Sungguh melati senang dipetik
Harumnya mashyur seluruh alam
Sungguhpun budi hanya setitik
Sungguhpun budi hanya setitik
Langit dan bumi ada di dalam
Dan masih banyak lagi versi lainnya seperti yang dibawakan oleh Betharia Sonatha, Oslah Husain, Yan Junaid, Abdullah Chik dan Salomah, Dll.
Video Kaparinyo oleh Elly Kasim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar