rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Marawa The Minangkabau Flag

Marawa merupakan bendera kebesaran etnis Minangkabau, di mana bendera ini memiliki tiga warna yang mewakili masing-masing derah luhak (daerah induk) di Minangkabau (luhak nan tigo).
Pagaruyung Dārul Qarār Flag
~Warna kuning, melambangkan Luhak Tanahdatar /luhak nan tuo (daerah yang paling tua), Aianyo janiah, ikannyo jinak dan buminyo dingin.
~Warna merah melambangkan Luhak Agam (airnyo karuah, ikannya lia dan buminyo hangek)
~Sedangkan warna hitam melambangkan Luhak Limopuluah Koto /luhak nan bungsu (daerah termuda), aianyo manih, ikannyo banyak dan buminyo tawa.

Makna warna Marawa Kebesaran Alam Minangkabau untuk Setiap warna-warna tersebut mempunyai arti sendiri tidak terkecuali tiangnya.
Hitam : Melambangkan tahan tapo serta mempunyai akal dan budi dengan kebesaran Luhak Limopuluah. Kalau acara di wilayah adat Luhak Limopuluah, maka marawanya berwarna hitam sebelah luar.
Merah : Melambangkan keberanian punya raso jo pareso dengan kebesaran Luhak Agam. Jika acara di wilayah Luhak Agam maka marawa berwarna merah sebelah luar.
Kuning : Melambangkan keagungan, punya undang-undang dan hukum dengan kebesaran Luhak Tanahdata. Jika acara di wilayah LuhakTanahdata, maka marawanya berwarna kuning sebelah luar.
Tiang : Melambangkan mambasuik dari bumi,
Minangkabau Flag by apipro
Saat ini Marawa biasanya dipasang ketika acara nasional atau acara daerah serta acara keagamaan, seperti; Peringatan 17 Agustus dan hari nasional lainnya, peringatan hari besar Islam ( Idul fitri, Idul Adha, Isra’ Mi’raj, Maulid nabi, 1 Muharram dan lainn sebagainya )

Dipakai atau dipasang ketika pelantikan/pengambilan sumpah pejabat nasional dan daerah atau menyambut kunjungan para pejabat Internasional, nasional dan daerah sewaktu berada di sumatera barat atau ranah minang.

Marawa tiga warna dipasang kiri-kanan gerbang tempat upacara pelantikan pejabat di tempat acara tersebut sedangkan marawa yang mendampinginya adalah marawa berwarna satu, berwarna dua yang diambil dari warna marawa kebesaran alam Minangkabau.

Juga dipasang ketika melaksanakan alek nagari (pesta rakyat), baralek (pesta pernikahan) dll.


Sumber : Wikipedia.org, palantaminang.wordpress.com,

Seni Budaya Tabuik


Tabuik adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman.

Festival ini termasuk menampilkan kembali Pertempuran Karbala, dan memainkan drum tassa dan dhol. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Walaupun awal mulanya merupakan upacara Syi'ah, akan tetapi penduduk terbanyak di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni. Di Bengkulu dikenal pula dengan nama Tabot. 
Perayaan Tabuik di Pantai Pariaman pada 11 November 2006
Tabuik sebagai salah satu seni tradisional dan permainan anak nagari yang sudah  merupakan core event pariwisata nasional yang dilaksanakan setiap tahun pada awal bulan Muharram sejak 1831. Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh Pasukan Tamil Muslim Syi'ah dari India, yang ditempatkan di sini dan kemudian bermukim pada masa kekuasaan Inggris di Sumatera bagian barat.

Banyak wisatawan yang datang menyaksikan acara ritual /budaya ini, bahkan dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapore dan Brunei Darussalam.

Selama sepuluh hari prosesi pembuatan tabuik sampai acara puncaknya pada tanggal 10 Muharram, banyak kreativitas anak nagari ditampilkan seperti indang, dabuih, gamad, qasidah, silat, festival lagu Minang, dan lain-lain.

Adapun prosesi yang dilaksanakan selama sepuluh hari tersebut adalah:
1. Membuat daraga. Daraga adalah tempat arsitektur dan pekerjanya bekerja membuat tabuik
2. Mengambil tanah.
3. Manabang batang pisang
4. Maatam
5. Ma arak panja
6. Maarak saroban
7. Naik pangkek
8. Hoyak tabuik
9. Membuang tabuik ke laut
Kini bagi pengunjung yang datang ke Pariaman bisa mendapatkan souvenir miniatur tabuik. Untuk informasi dapat dihubungi Kantor Pariwisata Seni dan Budaya dan Dinas di Jalan Syech Burhanuddin 145 Karan Aur Pariaman dan Dinas Perindagkop & UKM Kota Pariaman di Jalan Khairil Anwar, Kelurahan Taratak  Pariaman.

Tabuik di Luar Daerah
1. Hoyak Tabuik di Washington D.C., USA. 

Tabuik di Washington DC ditampilkan dalam acara The National Cherry Blossom Festival Parade pada tanggal 8 April 2006. Prosesi dilakukan hampir sama dengan yang di Pariaman.
2. Hoyak Tabuik di Kota Bukittinggi 

Pada foto tahun 1888, terlihat acara hoyak Hussein ini pernah diadakan di Fort de Kock.
Tidak ada informasi lanjutan, apakah acara tabuik ini merupakan acara rutin tahunan seperti di Pariaman atau hanya event sekali itu saja

3. Hoyak Tabuik di Pekan Baru 
Tabuik di Pekanbaru pada tahun 2011
4.Hoyak Tabuik di Kota Solok 
Tabuik di kota Solok (tahun 1910-1920)

Sumber: