rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Alahan Panjang - Danau Kembar

Danau Kembar dengan latar Gunung Talang
Alahan Panjang, Inilah daerah pemukiman penduduk paling dingin di Sumatra barat! Berada diketinggian lebih dari 1500 meter di atas permukaan laut membuat Alahan Panjang dianugerahi cuaca yang cukup dingin bahkan saat siang hari sekalipun. Kita akan melihat pemandangan yang biasa di sini dimana masyarakatnya mengenakan kain sarung. 
Danau Kembar terletak di pinggir jalan Propvnsi Padang-Solok Selatan

Daerah Alahan panjang dipercantik dengan adanya dua buah danau, yaitu danau di atas dan danau di bawah, danau ini terkenal dengan sebutan danau kembar.
Khusus di kawasan Danau Kembar tidak ada Pohon kelapa, beringin dan tumbuhan tropis lainnya, melainkan hutan pinus, cemara, teh dan sayur-sayuran. Kawasan daerah ini relatif bersuhu dingin, 14-16 derajat celcius.
 
Gunung Talang di Sela-sela pohon pinus
Untuk menempuh daerah ini memakan waktu lebih kurang 2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Berjarak 65 km dari Pusat Kota padang. Selama dalam perjalanan anda akan disuguhi pemandangan yang menyejukkan mata seperti hamparan kebun teh dan ladang sayur para penduduk lokal.

Gunung talang masih jelas terlihat dari danau di Atas
Kawasan Danau Kembar juga memiliki agroturis yang luas dan khas, seperti perkebunan teh, markisa, dan sayur-mayur. Di kawasan ini juga tersedia wisata outbond, tracking, olah raga air, dan kegiatan rekreasi lainnya. Sepulang menikmati panorama Danau Kembar, Anda dapat membeli beraneka ragam jenis bunga di sekitar danau.

Gunung Talang dan Danau Kembar dari Villa Penginapan
Di dua danau ini Anda bisa menikmati tur keliling danau dengan menggunakan perahu masyarakat setempat yang dapat disewa. Sebelum Anda sampai di Danau Dibawah, Anda bisa mampir sejenak menikmati panorama indah dan sejuknya angin sambil makan siang di beberapa lokasi yang sudah tersedia.

Dermaga Danau Kembar
Anda juga bisa berkunjung ke Gunung Talang yang terlihat pada foto dari lokasi ini. Kunjungi pula Danau Talang yang terletak di pinggang Gunung Talang. Danau ini memiliki luas 1950 m x 1050 m, kedalaman 88 m, dan ketinggian 1674 mdpl. Selain itu ada juga Danau Kecil seluas 400 m x 100 m dan ketinggian 1707 m. Di daerah Bukit Kili, terdapat mata air panas di kaki gunung api itu.
Jalan menuju Villa (Ada sebanyak 14 villa dengan kapasitas 36 kamar)
Ayo sempatkan diri Anda ke Sumatera Barat menikmati keindahan alam Alahan Panjang, dan Danau kembar :) #WonderfulWestSumatra.

Source :
facebook.com/awie.primadewi
indonesia.travel 
kompasiana.com/akbarisation
travel.detik.com 
wikipedia.org

SEJARAH KERIPIK SANJAI


Siapa yang tidak kenal dengan makanan yang satu ini, Karipik sanjai meski masyarakat setempat menamakannya karupuak sanjai adalah penganan Khas Kota Bukittinggi yang terbuat dari ubi kayu.

Industri keripik sanjai memang sudah sejak lama berkembang pesat di Bukittinggi dengan bentuk industri rumah tangga (IRT). Tidak ada catatan mengenai kapan persis awal mula keripik sanjai ditemukan dan mulai diproduksi. Industri tersebut tumbuh dengan merek yang beragam dengan ciri khas dan inovasi yang beragam pula. Namun, tidak banyak yang tahu tentang asal mula keripik sanjai ini, kenapa dinamakan demikian.

Kisah ini bermula dari sebuah kampuang yang bernama Sanjai di bagian utara Kota Bukittinggi. Kampuang Sanjai ini terletak di Desa Manggis, Kelurahan Manggis Gantiang Sanjai, Kota Bukittinggi. Dari sanalah produk tersebut mulai diproduksi dan menjadi usaha dan profesi utama beberapa keluarga.

Ubi atau singkong yang tumbuh di kampuang sanjai ini tidak sama dengan kampung-kampung lainnya di Bukittingi, ubi di daerah sanjai memiliki rasa yang sangat khas dan renyah. Sehingga kepopuleran keripik singkong yang berasal dari daerah sanjai ini cepat tersebar ke daerah-daerah lain, bahkan hingga menyebar ke seantero ranah Minangkabau. Uniknya, nama sanjai pun akhirnya menjadi sebutan umum untuk jenis keripik singkong asal Bukittinggi ini.

Keripik Singkong Balado dari daerah sanjai ini memiliki tekstur yang sangat renyah dan rapuh, sehingga ketika mencampurkan bumbu lado dilakukan dengan menggunakan kuas satu persatu, berbeda dengan keripik singkong yang lain pemberian bumbu ladonya bisa dengan menggunakan mesin.

Diketahui, saat ini usaha tersebut sudah turun-temurun berlanjut hingga beberapa generasi. Walaupun jumlahnya semakin menurun karena tidak mampu bertahan dengan persaingan terkini.

Sumber: Dinas Pariwisata kota Bukittinggi