rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Batu Akik, Sejarah Penamaan dan Pemakaiannya dalam Islam

• Batu Alam

Secara geologis Indoneisa terletak di antara lempeng benua Eurasia, lempeng Pasifik, dan Indo-Australia, hal ini membuat Indonesia memiliki banyak gunung berapi dan kaya akan jenis bahan  tambang, salah satu hasil tambang yang mendunia adalah batu mulia. Batu mulia terbentuk selama jutaan tahun di bawah permukaan bumi melaui proses geologi. Lingkungan tempat terjadinya proses pembentukan batu mulia, membuat perbedaan sjenis mineral yang dihasilkan, sehingga setiap daerah di Indoneisa memiliki keberagaman batu mulia yang unik dan diincar oleh penggemar batu mulia baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Keindahan batu mulia dalam negri tak kalah dengan batu mulia luar negri, sebut saja batu Indocrose Aceh dan Lumuik Sungai Dareh yang ditemukan di Sumatera memiliki tingkat kekerasan hingga 7 pada skala mohs yang sebanding dengan batu giok asal China. Bahkan batu Bacan asal Almahera memiliki tingkat kekerasan 7,5 pada skala mohs seperti batu zamrud dan melebihi batu giok. Sehingga batu-batu di atas dihargai dengan harga yang tinggi mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah.

• Salah nama

Seperti halnya orang Indonesia menyebut odol untuk pasta gigi atau honda untuk sepeda motor, maka sebenarnya batu akik adalah salah satu nama dari jenis batu mulia yang berasal dari timur tengah, yaitu dari sebuah gunung di negeri Yaman. Batu akik populer di Indonesia karena dibawa oleh para jemaah haji sepulang menunaikan ibadah haji di Kota Mekah sebagai oleh-oleh di tanah air.

• Pemakaian cincin pada laki-Laki Muslim

Didalam beberapa riwayat hadits disebutkan bahwa Rasulullah saw mengenakan cincin. Pada awalnya Rasulullah saw mengenakan cincin yang terbuat dari emas sebelum adanya pelarangan mengenakan emas bagi kaum laki-laki. Diantara beberapa riwayat itu adalah apa yang disebutkan oleh Imam Malik didalam kitabnya ‘al Muwattha’, dari Adullah bin Umar bahwasanya Rasulullah saw pernah mengenakan cincin dari emas kemudian Rasulullah saw membuangnya dan beliau bersabda,”Aku tidak akan mengenakannya selama-lamanya.’ Maka manusia yang menyaksikannya pada saat itu pun membuang cincin-cincin mereka.  Hadist ini dan beberapa hadits lainnya menjadi dalil larngan memakai cincin emas bagi laki-laki muslim.

• Nabi mengenakan cincin batu dan perak

Riwayat Imam Muslim gmenjelaskan bahwa cincin Rasulullah saw  terbuat dari perak dan batu mata cincinya berasal dari negeri Habasyi.

“Dari Anas bin Malik ra ia berkata, bahwa cincin Rasulullah saw itu terbaut dari perak dan mata cincinya itu mata cincin Habasyi”. (H.R. Muslim)

Nabi Muhammad saw juga memiliki cincin yang digunakan sebagai stempel, namun umat Islam dilarang meniru cincin Rasulullas saw tersebut. Imam Bukhori meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw mengenakan cincin yang terbuat dari perak dan diukir ditasnya (tulisan) Muhammad Rasulullah. Dan beliau saw mengatakan,’Aku telah mengukir diatasnya Muhammad Rasulullah, maka janganlah salah seorang mengukirnya (seperti ukiran Muhammad Rasulullah).”

• Mengenakan cincin selain pada jari tengah dan telunjuk.

Adab memakai cincin bagi laki-laki adalah memakainya bukan di jari yang terlarang, yaitu jari tengah dan jari telunjuk.

Dari Abu Burdah beliau berkata: Ali (bin Abi Tholib) berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam melarangku memakai cincin di jari ini dan ini. (Abu Burdah) berkata: Ali memberi isyarat pada jari tengah dan jari setelahnya (telunjuk, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat lain) (H.R Muslim)

• Mengenakan cincinn di jari kelingking Kanan atau Kiri

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Muhammad bin Ishaq berkata,”Aku menyaksikan ash Shalt bin Abdullah bin Naufal bin Abdul Mutthallib mengenakan cincin di jari kelingking kanan.” Maka aku mengatakan,”Apa ini?’ dia menjawab,’Aku pernah melihat Ibnu Abbas mengenakan cincinnya seperti ini dan menjadikan batu cincinnya dibagian luarnya.’ Dia mengatakan,’Tidaklah Ibnu Abas meyakini hal itu kecuali dia menyebutkan bahwa Rasulullah saw mengenakan cincinnya seperti itu.’ (HR. Abu Daud)

Al Mundziri mengatakan,”hadits ini dikeluarkan at Tirmidzi.” Dan dia juga berkata,”Telah berkata Muhammad bin Ismail yaitu al Bukhori bahwa Hadits Muhammad bin Ishaq dari ash Shalt bin Abdullah bin Naufal ini adalah hadits hasan.” Imam Muslim didalam shahihnya dari hadits Tsabit dari Anas bin Malik berkata,”Cincin Nabi saw dikenakan di sini, dia mengisyaratkan kepada jari kelingking kirinya.” Dan An Nasai juga mengeluarkan hadits seperti ini.

Dari beberapa riwayat hadits diatas tampaklah bahwa ada riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah saw mengenakan cincin pada jari kelingking kanannya namun ada juga riwayat yang menyebutkan pada jari kelingking kirinya.

Ijma’ para fuqaha membolehkan pengenaan cincin pada tangan kanan dan membolehkannya pada tangan kiri serta keduanya tidaklah dimakruhkan. Mereka berbeda pendapat tentang yang paling utama karena banyak para ulama salaf mengenakan cincin di tangan kanan dan banyak pula di tangan kiri. Malik menganjurkan untuk dikenakan ditangan kiri dan memakruhkan pengenaannya di tangan kanan. Sedangkan didalam madzhab kami (Syafi’i) bahwa tangan kanan lebih utama karena ia adalah hiasan sedangkan tangan kanan lebih mulia dan lebih berhak untuk perhiasan dan kemuliaan. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XIV hal 102)

• Cincin hanya sebagai perhiasan dan keindahan.

Banyak masyarakat indonesia masih mempercayai mitos-mitos dan mistis pada batu, mereka menyebutnya sebagai batu bertuah dan sakti yang dapat mendatangkan berbagai keutamaan, seperti kejayaan, pekasih dll. Sungguh hal ini dilarang dalam Islam. Islam melarang manusia percaya kepada benda-benda mati. Kesatian hanya milik Allah S.W.T, jangan sampai kita jatuh kepada syirik yang di murkai Allah S.W.T. Sebagai muslim tujuan memakai cincin adalah sebagai bentuk keindahan sebagaimana Allah S.W.T mencintai keindahan.

Wallahualam.

Ditulis Oleh : Riri Saputra

SUB RAS KAUKASIA

Tahukah Anda, walaupun orang barat (eropa daratan) termasuk kedalam ras kaukasoid namun ras ini dapat dibagi lagi kedalam beberapa sub ras berdasarkan ciri fisik seperti bentuk wajah, warna rambut, dll.

Berikut pengelompokan sub ras kaukasoid yg terdapat di eropa daratan.

• Ras Nordik

Suku bangsa Nordik memiliki ciri-ciri bermata biru, hijau & berambut sangat pirang/terang. Mereka tinggal di wilayah utara, yaitu Jerman, Belanda, & Semenanjung Skandinavia.


Ras Nordic adalah salah satu sub - ras Kaukasoid yang muncul pada akhir abad 19 sampai pertengahan abad ke-20 oleh antropolog . Orang-orang tipe Nordic digambarkan memiliki rambut yang terang, mata berwarna terang (biru/hijau), kulit putih , tengkorak panjang dan sempit, hidung mancung dan sempit dan perawakannya tinggi dan dianggap mendominasi di negara-negara Eropa Utara . Ciri-ciri psikologis Nordik digambarkan sebagai jujur, adil, kompetitif, naif, pendiam dan individualistis .

• Ras Alpina

Suku bangsa Alpina memiliki ciri-ciri yaitu bermata cokelat, abu-abu & berambut pirang, coklat terang hingga coklat gelap. Mereka diidentifikasi sebagai turun dari Celtic yang berada di Eropa tengah, seperti Perancis, Swiss & Belgia.
Istilah " Alpine " ( H. Alpinus ) secara historis telah diberikan untuk menunjukkan jenis fisik dalam ras Kaukasia , pertama kali didefinisikan oleh William Z. Ripley (1899 ), tapi awalnya diusulkan oleh Vacher de Lapouge. Hal ini senada dengan pendapat Joseph Deniker. Pada awal abad ke-20 ciri fisik Alpina dipopulerkan oleh banyak antropolog , seperti Thomas Griffith Taylor dan Madison Grant, serta era antropologi Soviet.


Ras Alpina dibedakan oleh pengukuran tengkorak, seperti indeks cephalic tinggi Ciri tengkorak Alpina mempunyai kepala yg pendek dan lebar. Ketinggian rata-rata pria Alpine adalah sekitar 1,63 meter. Luasnya tangan dan jari-jari pendek, betis pendek.

• Mediteran

Suku bangsa Mediteran memiliki ciri-ciri bermata agak kecokelatan hingga coklat/ gelap & berambut kecoklatan hingga coklat gelap. Mereka tinggal di Eropa Selatan dan Eropa Tenggara seperti di Italia, yunani, & Spanyol, di Asia Barat , Afrika Utara , di Tanduk Afrika , di Asia Tengah , di Amerika Latin (jajahan Spanyol , Portugis , Italia,) dan di bagian-bagian tertentu dari Kepulauan Inggris dan Jerman .

Hal ini ditandai dengan bentuk perawakannya tinggi, panjang (berkepala panjang ) atau sedang (mesocephalic), hidung sempit dan sering sedikit bengkok, prevalensi rambut dan mata gelap, warna kulit coklat gelap ; zaitun merupakan warna kulit yang sangat umum .
itulah pembagian 3 besar sub ras Kaukasoid, namun pada awal abad ke- 20 beberapa antropolog membagi lagi menjadi 5 sub ras, di mana dua tambahannya adalah sebagai berikut:

• Ras Dinara

Suku bangsa Dinara memiliki ciri-ciri berambut hitam kecoklatan. Mereka tinggal di Rumania dan sekitarnya. Mereka sering disebut sebagai ras peralihan antara Ras Alpina dan Mediteran dengan tubuh tinggi-tinggi.

Daerah lainnya yg memiliki cir ras dianra adalah daerah pegunungan Eropa Tenggara, Kroasia, Serbia , Montenegro , Bosnia dan Herzegovina , Kosovo, Albania, Slovenia, Austria , bagian dari barat laut Bulgaria , dan barat laut Republik Makedonia.
Utara dan Timur Italia juga dianggap sebagian daerah Dinara serta Yunani bagian barat , Rumania , Ukraina barat , tenggara daerah berbahasa Jerman , dan bagian dari Polandia selatan dan tenggara Perancis.

• Ras Slavia

Suku bangsa Slavia memiliki ciri-ciri bermata abu-abu atau biru & berambut pirang keputih-putihan. Mereka tinggal di Bulgaria, Rusia, Slovakia & Yugoslavia.

Ciri mereka ditandai dengan bertubuh lebih pendek, berkepala pendek, berwajah luas, besar di bawah rahang, dagu tidak menonjol, datar, agak luas , hidung pendek dengan batang dan rendah, kaku.