rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Fakta Unik Pulau Sumatra

1. Sumatra adalah pulau terbesar keenam di dunia, dan juga pulau tertinggi kelima di dunia.

2. Di Sumatra terdapat suku Mentawai yang memiliki tradisi mentato tubuh tertua di dunia.

3. Nama Sumatra merupakan penyebutan orang luar terhadap pulau ini, sementara sebelumnya sumatra bernama Bhumi Malayu, dan Swarnabhumi (Pulau Emas).

4. Jumlah penduduk di Pulau Sumatra adalah 45 juta jiwa. artinya penduduk pulau sumatra lebih banyak dari negara: Afrika Selatan (42 Juta), Kolombia (42.3 Juta), Spanyol (40.2 juta) Argentina (39.1 Juta), Polandia (38.6 juta), Kanada (33 juta), Malaysia (27 Juta), Arab Saudi (25 Juta).

5. Lebih dari 20 buah danau dan 30 gunung berada di Sumatra. Sementara Gunung kerinci merupakan Guning tertinggi di Indonesia di luar Papua. Dan danau Gunung Tujuh Kerinci merupakan danau tertinggi di Asia tenggara.

6. Ada banyak Ikan endemik di Sumatera, diantaranya ikan batak di danau toba, ikan bilih di danu singkarak, ikan rinuak di danau maninjau, ikan selais di perairan air tawar Riau dll.


7. Pulau ini merupakan tempat kelahiran tokoh-tokoh besar Asia Tenggara. Seprti, Rajo Bagindo pendiri Kesultanan Sulu Philipina.
Yusof bin Ishak menjadi presiden pertama Singapura, dan Zubir Said menciptakan lagu kebangsaan Singapura Majulah Singapura.Tuanku Abdul Rahman menjadi Yang Dipertuan Agung pertama Malaysia. Di Arab Saudi, Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, menjadi satu-satunya orang non-Arab yang pernah menjabat imam besar Masjidil Haram, Mekkah. Mohammad Natsir, salah seorang tokoh Islam terkemuka, pernah menduduki posisi presiden Liga Muslim se-Dunia (World Moslem Congress) dan ketua Dewan Masjid se-Dunia. Sementara itu Azyumardi Azra, menjadi orang pertama di luar warga negara Persemakmuran yang mendapat gelar Sir dari Kerajaan Inggris.

8. Walau Sumatra identik dengan Islam dan Melayu namun Komplek Candi Muaro Jambi merupakan yang terluas di Asia Tenggara. Tempat ribuan Para pendeta dari seluruh dunia menimba ilmu pada masa Sriwijaya.

 
9. Sumatra kaya akan adat dan budaya yang beraneka ragam. Lebih dari 50 etnis asli ada di Pulai ini.

10. Terdapat 10 Artis Hollywood yang memiliki darah Sumatra.


Ada  yang mau menambahkan?

Apa Itu Kopi Luwak?

Musang Luwak
Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di kawasan Nusantara telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di peminat kopi gourmet setelah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia, mencapai USD100 per 450 gram.

Sejarah
Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dariYaman. Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak. Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.

Proses Pembuatan
Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.

Kontroversi
Baru-baru ini Kopi Luwak mendapat kecaman oleh organisasi khusus yang mengutamakan perlakuan etis terhadap kesejahteraan binatang, People for The Ethical Treatments of Animals (PETA).PETA telah menginvestigasi pembuatan kopi luwak di Indonesia. PETA melaporkan bahwa inantang luak mendapatkan perlakuan yang tidak etis, Musang di kurung dalam kandang dan hanya di beri makan kopi saja sehingga hewan yang hidup di alam liar ini mengalami stress berat. Wakil Presiden Operasi Internasional PETA Asia, menuturkan bahwa setelah kampanye itu, lebih dari 50.000 konsumen dari berbagai negara telah melakukan tanda perjanjian dengan PETA untuk tidak membeli produk kopi luwak."Beberapa jaringan hotel besar dan para penjual terbesar juga telah berhenti memperjualkan kopi luwak, termasuk Grand Hyatt di Singapura; InterContinental, Hotel Langham, dan Mandarin Oriental di Hongkong; dan cabang pusat perbelanjaan ikonis, Harrods, di Inggris," kata Baker dalam keterangannya di Jakarta.Ia menambahkan, membeli suatu produk yang berasal dari hasil penyiksaan binatang justru menunjukkan bentuk dukungan terhadap penyiksaan tersebut. "Itulah sebabnya banyak konsumen dan perusahaan besar di seluruh dunia menolak segala hal yang berkaitan dengan kopi luwak," tambahnya.

Selain menemukan Kopi Luwak perlakuan Belanda terhadap pribumi Indonesia yang melarang mengkonsumsi biji kopi juga membuat pribumi mencari minuman alternatif lain, yaiut ditemukannya minuman terkenal teh daun kopi atau lazim disebut dengan Kawa Daun di Sumatra Barat, sehingga belanda menjuluki orang minang dengan sebutan “Melayu Kopi Daun”. Yang mana pamor minuman ini juga semakin naik setelah media eropa mempublikasikan manfaat dari menkonsumsi Kawa Daun.

Sejarah dan Nama Lain Pulau Sumatera

Sumatra Old Map
Berikut nama-nama dan asal usul pulau Sumatera.

1. Bhūmi Mālayu
Bhūmi Mālayu ("Tanah Melayu") terukir di Prasasti Padang Roco, yaitu sebuah prasasti yang ditemukan pada tahun 1911 di hulu sungai Batanghari, kompleks percandian Padangroco, nagari Siguntur, kecamatan Sitiung, kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Selanjutnya dalam naskah Negarakertagama dari abad ke-14 juga kembali menyebut "Bumi Malayu" (Melayu) untuk pulau ini.

Di pulau ini juga pernah berdiri kerajaan Melayu yang berpusat di Muara sungai Batang Hari, Jambi. Pada tahun 682 kerajaan ini ditaklukkan oleh Sriwijaya, dan melalui Sriwijaya bahasa dan kebudayaan Melayu disebarkan ke daerah kekuasaannya.

2. Swarnnabhūmi
Pada Prasasti Padang Roco dipahatkan swarnnabhūmi (bahasa Sanskerta, berarti "tanah emas").
Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi.


3. Suwarnadwipa
Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa “pulau emas”.
Dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa.
Para musafir Arab menyebut pulau Sumatera dengan nama Serendib (tepatnya: Suwarandib), transliterasi dari nama Suwarnadwipa.
Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib.


4. Malaya dvipa
Istilah Malaya dvipa muncul dalam kitab Purana, sebuah kitab Hindu purba, yang ditulis sebelum zaman Gautama Buddha sehingga 500 Masihi. Dvipa bermaksud "tanah yang dikelilingi air" dan berdasarkan maklumat-maklumat yang lain dalam kitab itu, para pengkaji beranggapan bahawa Malaya dvipa ialah Pulau Sumatera.


5. Pulau Emas
Istilah pulau ameh kita jumpai dalam cerita Cindua Mato dari Minangkabau. 

Dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pula yang besar ini.
Pendeta I-tsing (634-713) dari Cina, yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya pada abad ke-7, menyebut pulau Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti “Negeri Emas”.


6. Taprobana
Di kalangan bangsa Yunani purba, Pulau Sumatera sudah dikenal dengan nama Taprobana. Nama Taprobana Insula telah dipakai oleh Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, tepatnya tahun 165, ketika dia menguraikan daerah Asia Tenggara dalam karyanya Geographike Hyphegesis. Ptolemaios menulis bahwa di pulau Taprobana terdapat negeri Barousai. Mungkin sekali negeri yang dimaksudkan adalah Barus di pantai barat Sumatera, yang terkenal sejak zaman purba sebagai penghasil kapur barus.

Sejak zaman purba para pedagang dari daerah sekitar Laut Tengah sudah mendatangi Sumatera. Di samping mencari emas, mereka mencari kemenyan (Styrax sumatrana) dan kapur barus (Dryobalanops aromatica) yang saat itu hanya ada di Sumatera. Sebaliknya, para pedagang Nusantara pun sudah menjajakan komoditi mereka sampai ke Asia Barat dan Afrika Timur, sebagaimana tercantum pada naskah Historia Naturalis karya Plini abad pertama Masehi.
 
Pada masa Dinasti ke - 18 Fir’aun di Mesir ( sekitar 1.567SM-1.339SM ), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus ( Lobu Tua – daerah Tapanuli ) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir’aun Mesir kuno.


7. Chryse Nesos
Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, yang artinya ‘pulau emas’. 


8. Pulau Percha
Di pulau ini banyak terdapat Getah perca atau Palaquium adalah salah satu tumbuhan asli Sumatra. Tumbuhan ini juga terdapat di Semenanjung Malaya,  Australasia, Taiwan bahkan sampai ke Kepulauan Solomon.


9. Bumi Andalas.
Bebesaran atau murbei (Latin: Morus) adalah sebuah genus yang terdiri dari 10–16 spesies pohon tertentu yang asli berasal dari daerah panas sedang dan subtropis di Asia, Afrika dan Amerika. Mayoritas spesies asli berasal dari Asia. Salah satunya yang terkenal adalah di desa Andaleh, kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang telah mencapai usia lebih dari 120 tahun.


10. Sumatera
Sumatera berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan ke-14. Para musafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut seluruh pulau. Sama halnya dengan pulau Kalimantan yang disebut Borneo, dari nama Brunai, daerah bagian utara pulau itu yang mula-mula didatangi orang Eropa. Demikian pula pulau Lombok tadinya bernama Selaparang, sedangkan Lombok adalah nama daerah di pantai timur pulau Selaparang yang mula-mula disinggahi pelaut Portugis.
Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatera. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah Indonesia: Sumatera.

Dalam kitab umat Yahudi, Melakim (Raja-raja), fasal 9, diterangkan bahwa Nabi Sulaiman a.s. raja Israil menerima 420 talenta emas dari Hiram, raja Tirus yang menjadi bawahan beliau. Emas itu didapatkan dari negeri Ofir. Kitab Al-Qur’an, Surat Al-Anbiya’ 81, menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi Sulaiman berlayar ke “tanah yang Kami berkati atasnya” (al-ardha l-lati barak-Na fiha).

 
Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa negeri Ophir itu terletak di Sumatera (Gunung Ophir di Pasaman Barat, Sumatera Barat yang sekarang bernama Gunung Talamau. Perlu dicatat, kota Tirus merupakan pusat pemasaran barang-barang dari Timur Jauh. Ptolemaios pun menulis Geographike Hyphegesis berdasarkan informasi dari seorang pedagang Tirus yang bernama Marinus. Dan banyak petualang Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 mencari emas ke Sumatera dengan anggapan bahwa di sanalah letak negeri Ofir Nabi Sulaiman a.s.


Pulau Sumatra dari dahulu memang terkenal sebagai daerah penghasil emas, khususnya daerah Sumatra Barat, konon katanya pemasukan emas Sriwijaya berasar dari Minangkabau. Berdasarkan laporan dari Thomas Dias, seorang Portugis yang digaji oleh Belanda di Melaka pada masa itu. Dia dikatakan mengembara dari pantai timur untuk tiba ke kawasan tersebutdan melaporkan, bahawa terdapat istana di Pagaruyung dan pelawat perlu melalui tiga pagar untuk memasukinya. Dia melaporkan bahawa kerja utama penduduk tempatan pada masa itu merupakan mendulang emas dan pertanian. Di pantai barat sumatera pun banyak terdapat pelabuhan yang menjual berbagai macam komoditi termasuk emas. Sampai sekarang pun Masih banyak daerah penghasil Emas di Sumatra Barat. Bahkan beberapa daerah dipusingkan karena adanya penambangan ilegal oleh Masyarakat seperti di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Solok Selatan.

Minangkabau Aksesoris (Peralatan Tradisional)

1 .Bokor Kuningan, sebagai tempat menyimpan sesuatu di dalam rumah dan sekaligus sebagai barang perhiasan.
2. Carano, sebagai temapat siriah langkok (sejumlah sirih tersusun dilengkapi dengan bahan untuk memakan sirih, di antaranya berupa pinang, kapua/ sadah, gambir dan tembakau).
3. Salapah, semacam tempat untuk rokok daun nipah dengan tembakaunya.
4. Carano siriah, tempat meletakkan sirih
5. Perunggu Penumbuk sirih, wadah tempat menumbuk sirih
6. Bambu cerutu kasus, tempat tembakau/cerutu
7. Kotak Sirih
8. Tabung Kapur
9. Mangkok Perak
10. Pot
11. Vas Kuningan sirih
12. Messingen Lamp
13. Tempat Sirih
14. Gelang besar, biasanya dipakai oleh raja atau bundo kanduang
15. Salapah Bulek
16. Tabung Tempat Sada
17. Penutup Kuningan

Foto : Collection Tropenmuseum

Mengenal Soto Padang dan Cara Membuatnya

Soto Padang
Soto padang merupakan variasi dari sekian banyak jenis soto di Nusantara, jika soto betawi menggunakan jeroan dan bumbu khas betawi maka Soto Padang menggunakan daging sapi dengan rempah-rempah kas Minang-nya. Begitu juga dengan soto lainnya di berbagai daerah di indonesia ada yang menggunakan daging ayam, kambing, babi dll. Soto kediri misalnya dikasih santan pada kuahnya, soto madura dengan campuran telur dan toge, sementara kita bisa menemukan kucai dalam soto jepara, tentu dengan cita rasa kuah yang berbeda pula. Nah biar tidak bingung jika ada yang menanyakan apa itu soto padang, maka berikut ini penjelasannya.

Soto Padang adalah hidangan berkuah kaldu sapi dengan bahan irisan daging sapi yang sudah digoreng kering, bihun (mie dari tepung beras), ditambah dengan pelengkap seperti perkedel kentang , irisan daun bawang, irisan seledri, bawang goreng, kerupuk kanji merah dan sambal lado merah dan dihidangkan panas-panas.

Selain di Kota Padang, Sumatera Barat, hidangan Soto Padang juga mudah ditemukan di berbagai restoran Padang di penjuru dunia.

RESEP
Bahan
• 250 gram daging sapi has dalam
• 2 liter air
• 1 buah pekak
• 4 siung bawang putih, haluskan
• 2 sdt garam
• Minyak secukupnya, untuk menggoreng


Haluskan
• 5 siung bawang putih
• 10 butir bawang merah
• 3 cm jahe
• 1 sdt merica
• 3 butir kemiri
• 1 sdm garam


• 3 cm lengkuas, memarkan
• 1 batang serai, memarkan
• 3 lembar daun salam
• 4 lembar daun jeruk purut
• 3 butir kapulaga
• 1 buah pekak


Pelengkap
• Soun, rendam air hangat sebentar
• Perkedel kentang
• Irisan daun bawang
• Irisan seledri
• Bawang goreng
• Kerupuk kanji merah
• Sambal lado merah

Cara membuat


rebus daging bersama pekak sampai daging empuk, angkat. Sisihkan air kaldunya untuk kuah soto.
potong daging berbentuk kotak tipis. Campur dengan bawang putih dan garam, aduk rata. Diamkan selama 30 menit agar bumbu meresap. Goreng sampai garing, angkat, tiriskan.


tumis bumbu halus bersama lengkuas, serai, daun salam, daun jeruk purut, kapulaga, dan pekak sampai harum. Masukkan tumisan kedalam air kaldu. Aduk sampai mendidih.


atur soun, perkedel, dan daging goreng di dalam mangkuk. Taburi dengan irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng. Siram dengan kuah soto. Sajikan selagi panas dengan kerupuk dan sambal lado merah.

Untuk 5 orang.


kitabmasakan.com
id.wikipedia.org

“Danau Laut Tinggal” Sebuah Danau di Sumatra Barat yang Tidak Tercatat dalam Peta

Jika anda melihat video dibawah ini pasti tidak akan percaya kalau tempat ini berlokasi di kabupaten Pasaman Barat, Sumbar. Tempat ini merupakan sebuah danau yang bernama "Danau Laut Tinggal". Yaitu sebuah danau yang terletak di bagian utara Pasaman Barat, di perbatasan antara Sumatera Barat dengan Sumatera Utara. Danau Laut Tinggal terletak di Jorong Sitabu, Nagari Rabi Jonggor, Kec. Gunung Tuleh Pasaman Barat, pada ketinggian 1612 m dpl.

Tahun 2009 peneliti dari Jerman yang bernama Dr. Renata Rabenstern dan Herwig Zahorka melakukan ekspedisi selama 6 hari bersama msyarakat setempat. Peneliti dr Jerman mengetahui danau ini dari pantauan satelit bahwa di bagian utara Provinsi Sumbar terlihat ada danau yang belum terjamah oleh manuasia.

Mereka menemukan sebuah danau yang indah, namun tidak ada hewan ataupun ikan yang hidup di sana, belum ada penelitian lebih lanjut apa penyebabnya

Danau ini memiliki diameter 2 Km & jarak menuju danau 20 Km dari Sitabu, topografi curam & kaya anekaragam hayati yg belum terinformasikan. Danau ini memiliki air berwarna hijau tosca. Tidak berlebihan rasanya jika danau Laut Tinggal merupakan Hiasan Hutan Hujan Tropis di Indonesia, bahkan dunia.

Penasaran? langsung saja lihat vidoe di bawah ini.

Marawa The Minangkabau Flag

Marawa merupakan bendera kebesaran etnis Minangkabau, di mana bendera ini memiliki tiga warna yang mewakili masing-masing derah luhak (daerah induk) di Minangkabau (luhak nan tigo).
Pagaruyung Dārul Qarār Flag
~Warna kuning, melambangkan Luhak Tanahdatar /luhak nan tuo (daerah yang paling tua), Aianyo janiah, ikannyo jinak dan buminyo dingin.
~Warna merah melambangkan Luhak Agam (airnyo karuah, ikannya lia dan buminyo hangek)
~Sedangkan warna hitam melambangkan Luhak Limopuluah Koto /luhak nan bungsu (daerah termuda), aianyo manih, ikannyo banyak dan buminyo tawa.

Makna warna Marawa Kebesaran Alam Minangkabau untuk Setiap warna-warna tersebut mempunyai arti sendiri tidak terkecuali tiangnya.
Hitam : Melambangkan tahan tapo serta mempunyai akal dan budi dengan kebesaran Luhak Limopuluah. Kalau acara di wilayah adat Luhak Limopuluah, maka marawanya berwarna hitam sebelah luar.
Merah : Melambangkan keberanian punya raso jo pareso dengan kebesaran Luhak Agam. Jika acara di wilayah Luhak Agam maka marawa berwarna merah sebelah luar.
Kuning : Melambangkan keagungan, punya undang-undang dan hukum dengan kebesaran Luhak Tanahdata. Jika acara di wilayah LuhakTanahdata, maka marawanya berwarna kuning sebelah luar.
Tiang : Melambangkan mambasuik dari bumi,
Minangkabau Flag by apipro
Saat ini Marawa biasanya dipasang ketika acara nasional atau acara daerah serta acara keagamaan, seperti; Peringatan 17 Agustus dan hari nasional lainnya, peringatan hari besar Islam ( Idul fitri, Idul Adha, Isra’ Mi’raj, Maulid nabi, 1 Muharram dan lainn sebagainya )

Dipakai atau dipasang ketika pelantikan/pengambilan sumpah pejabat nasional dan daerah atau menyambut kunjungan para pejabat Internasional, nasional dan daerah sewaktu berada di sumatera barat atau ranah minang.

Marawa tiga warna dipasang kiri-kanan gerbang tempat upacara pelantikan pejabat di tempat acara tersebut sedangkan marawa yang mendampinginya adalah marawa berwarna satu, berwarna dua yang diambil dari warna marawa kebesaran alam Minangkabau.

Juga dipasang ketika melaksanakan alek nagari (pesta rakyat), baralek (pesta pernikahan) dll.


Sumber : Wikipedia.org, palantaminang.wordpress.com,

Seni Budaya Tabuik


Tabuik adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman.

Festival ini termasuk menampilkan kembali Pertempuran Karbala, dan memainkan drum tassa dan dhol. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Walaupun awal mulanya merupakan upacara Syi'ah, akan tetapi penduduk terbanyak di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni. Di Bengkulu dikenal pula dengan nama Tabot. 
Perayaan Tabuik di Pantai Pariaman pada 11 November 2006
Tabuik sebagai salah satu seni tradisional dan permainan anak nagari yang sudah  merupakan core event pariwisata nasional yang dilaksanakan setiap tahun pada awal bulan Muharram sejak 1831. Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh Pasukan Tamil Muslim Syi'ah dari India, yang ditempatkan di sini dan kemudian bermukim pada masa kekuasaan Inggris di Sumatera bagian barat.

Banyak wisatawan yang datang menyaksikan acara ritual /budaya ini, bahkan dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapore dan Brunei Darussalam.

Selama sepuluh hari prosesi pembuatan tabuik sampai acara puncaknya pada tanggal 10 Muharram, banyak kreativitas anak nagari ditampilkan seperti indang, dabuih, gamad, qasidah, silat, festival lagu Minang, dan lain-lain.

Adapun prosesi yang dilaksanakan selama sepuluh hari tersebut adalah:
1. Membuat daraga. Daraga adalah tempat arsitektur dan pekerjanya bekerja membuat tabuik
2. Mengambil tanah.
3. Manabang batang pisang
4. Maatam
5. Ma arak panja
6. Maarak saroban
7. Naik pangkek
8. Hoyak tabuik
9. Membuang tabuik ke laut
Kini bagi pengunjung yang datang ke Pariaman bisa mendapatkan souvenir miniatur tabuik. Untuk informasi dapat dihubungi Kantor Pariwisata Seni dan Budaya dan Dinas di Jalan Syech Burhanuddin 145 Karan Aur Pariaman dan Dinas Perindagkop & UKM Kota Pariaman di Jalan Khairil Anwar, Kelurahan Taratak  Pariaman.

Tabuik di Luar Daerah
1. Hoyak Tabuik di Washington D.C., USA. 

Tabuik di Washington DC ditampilkan dalam acara The National Cherry Blossom Festival Parade pada tanggal 8 April 2006. Prosesi dilakukan hampir sama dengan yang di Pariaman.
2. Hoyak Tabuik di Kota Bukittinggi 

Pada foto tahun 1888, terlihat acara hoyak Hussein ini pernah diadakan di Fort de Kock.
Tidak ada informasi lanjutan, apakah acara tabuik ini merupakan acara rutin tahunan seperti di Pariaman atau hanya event sekali itu saja

3. Hoyak Tabuik di Pekan Baru 
Tabuik di Pekanbaru pada tahun 2011
4.Hoyak Tabuik di Kota Solok 
Tabuik di kota Solok (tahun 1910-1920)

Sumber:






Destar "Dandam tak sudah" Mahkota Raja


Destar/Deta Dandam tak sudah (Minang) Tengkolok/solek Dendam tak sudah (Negeri Sembilan) adalah mahkota khusus yang dipakai oleh Raja di Minangkabau, yang mana deta ini dipasang pada bagian kepala seorang raja.

Deta ini telah dipakai oleh raja-raja di daerah minangkabau semenjak dahulu kala, mulai dari Raja Pagaruyung di Tanah Datar hingga Sultan kesultanan inderapura di Pesisir Selatan Sumatera Barat. 

Sultan Alam Bagagar Syah (Yang Dipertuan Pagaruyung)

Sedangkan menurut cerita lisan oleh masyarakat Negeri Sembilan Malaysia, orang pertama memakai Deta Dandam tak sudah adalah Tuk Memperang Abdullah yang merupakan seorang pegawai 99 Istana suku Tanah Datar, Kampung Sawah Liat Seri Menanti.
Pakaian Tradisioanal Negeri Sembilan Malaysia
Dalam penggunaannya deta ini lebih populer di Negeri Sembilan daripada di Sumatera Barat sendiri. Di Negeri Sembilan deta ini sudah merupakan pakaian adat, bahkan deta ini dipakai oleh rakyat biasa seperti dalam busana pengantin dan dipakai juga dalam acara-acara besaar dengan syarat pemakaiannya disertakan dengan pakaian/baju kurung.
Pasangan Muda Mudi di Negeri Sembilan
Sementara di Minangkabau deta ini hanya di pakai oleh Raja. Datuk/Penghulu tidak memakai deta ini, begitupun marapulai/ pengantin pria tidak memakai deta ini dalam acara baralek. Pengantin pria juga tidak diperkenankan memakai pakaian datuk atau penghulu atau sebaliknya, karena dianggap melanggar peraturan adat. Semua sudah ada aturan pemakaian deta-nya.
Yang Dipetuan Rajo Alam Pagaruyung dan Permaisuri
Gambar Tuanku Abdul Rahman yang menjadi Yang Di-Pertuan Agong pertama pada tahun 1957 keturunan Minang Negeri Sembilan dalam busananya mengenakan deta dandam tak sudah dalam pecahan 50 Ringgit.

Khusus untuk raja di Malaysia di bahagian hadapan deta ini dipasangkan anak bulan dengan bintang pecahempat belas yang diperbuat daripada emas putih dan ditengah-tengah bintang terletak lambang Kerajaan Malaysia yang berwarna-warni.
Pasangan Pengantin di Negeri Sembilan Malaysia, di mana mempelai pria juga mempergunakan deta dandam tak sudah. 


Sumber:
© Utusan Melayu (M) Bhd  

http://ms.wikipedia.org/wiki/Tengkolok




Mengenal Songket Minangkabau



Anda pasti sudah sering mendengar kata songket. Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.
Kain mewah satu ini kepopulerannya tidak kalah dengan batik. Di pulau Sumatera pusat kerajinan songket yang termahsyur dan unggul adalah di daerah Pandai Sikek dan Silungkang, (Minangkabau, Sumatera Barat)  serta di Palembang, Sumatera Selatan.
Sejarah songket Minangkabau
Kata songket sendiri sebenarnya berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti “mengait” atau “mencungkil”. Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya, mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas.
 
Perempuan Minang yang tengah menenun songket sekitar tahun 1900
Sedangkan sejarah dari songket Minangkabau sendiri berasal dari kerajaan Sriwijaya yang kemudian dikembangkan melalui kerajaan Melayu sampai akhirnya masuk ke ranah Minang. Songket ini tercipta sebagai alat ekspresi karena orang-orang Minang pada jaman dahulu tidak bisa menulis dan akhirnya mereka pun mengekspresikan perasaan mereka ke dalam songket sehingga masing-masing songket punya arti dan makna yang berbeda-beda.

Songket Pandai Sikek
Kalau menyebut Pandai Sikek, tentu ingat songket. Pandai Sikek sudah identik dengan songket. Orang Pandai Sikek sendiri tidak menyebutnya songket tetapi tenun, sebab yang dimaksud adalah benang katun dan benang mas yang ditenun dengan tangan, diatas alat yang bernama panta sehingga menjadi kain, kain balapak atau kain bacatua yang dipakai pai baralek, yaitu pada pesta perkawinan.
 
Songket pandai sikek
Bagi orang Minangkabau, yang menyebut diri mereka sebagai orang yang beradat, kain tenun adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari upacara-upacara adat istiadat, mulai dari yang dipakai sebagai sarung dan selendang, sebagai tingkuluk dan tokah bagi perempuan, dan sebagai sisamping, salempang dan cawek bajambua bagi laki-laki.

Kain tenun juga diberikan sebagai tando pada upacara adat pertunagan dan pada waktu kusuik ka disalasaikan-karuah ka dipajaniah. Selain itu kain-kain tenun yang menjadi koleksi suatu kaum akan dipajang pada seutas tali yang direntangkan diantara tiang-tiang utama rumah yang baru melaksanakan upacara batagak rumah gadang.

Kita bisa menemukan gambar penenun songket silungkang sedang menenun songket di pecahan 5.000 rupiah sebagai bentuk penghargaan pemerintah kepada penenun di minangkabau.

Songket Silungkang
Tenunan Silungkang mempunyai kelebihan pada motif. Keistimewaan lain terdapat pada ragamnya. Ada songket ikat, songket batabua, penuh, benang dua, dan songket selendang lebar. Keunikan itulah yang membuat songket Silungkang diminati pembeli dari Malaysia dan Singapura.
 
songket silungkang liris ungu hitam elegan
Dewasa ini pengrajin tenun Songket Silungkang tidak hanya memproduksi satu jenis songket tertentu, seperti sarung dan atau kain saja. Akan tetapi, sudah merambah ke produk jenis lain, seperti: gambar dinding, taplak meja, permadani bergambar, baju wanita, sprey, baju kursi, bantal permadani, selendang, serber, kain lap dapur, sapu tangan, bahan kemeja (“hemd”), tussor (bahan tenun diagonal), dan taplak meja polos.

Motif-motif songket Minangkabau
Songket Minangkabau adalah salah satu bentuk senirupa tradisional yang unik. Seni-tenun ini cukup rumit dan membutuhkan ketelitian serta ketekunan dalam proses penenunannya. Selain itu, ragam-hias atau motif songket Minangkabau tidak hanya sekadar hiasan atau ornamen. Motif atau ragam-hias songket Minangkabau masing-masing memiliki nama dan makna yaitu tentang perjalanan kebudayaan dan masyarakat Minangkabau. Motif-motif songket Minangkabau ditampilkan dengan wujud simbol-simbol alam terutama tumbuhan yang kaya makna tersurat dan tersirat.

Beberapa motif songket Minangkabau beserta arti filosofisnya :
1. Motif kaluak paku (pakis), menyiratkan bahwa pentingnya bersikap introspeksi karena pucuk paku bergelung ke dalam terlebih dulu baru keluar.
2. Motif pucuak rabuang (bambu), menyiratkan bahwa bambu selalu bisa dimanfaatkan dari muda sampai tua. Dari rebung untuk dimakan sampai bambu untuk kerajinan. Dan, makna tersirat juga dapat dilihat bahwa semakin tua dan berpengalaman orang Minang hendaknya semakin merunduk.
3. Motif bungo antimun (mentimun), yang mana mentimun selalu dapat dimanfaatkan. Selain dapat dimakan mentimun juga berguna untuk perawatan kecantikan. Dari cara tumbuhnya yang menjalar dan selalu melekatkan akarnya ke penopang seruas demi seruas, makna tersuratnya menurut Abdul Hamid Dt. Rangkayo Sati adalah melakukan sesuatu haruslah secara sistematis dan mengakar. Atau, jika beragumentasi harus jelas dan dengan dalil yang kuat.
4. Motif bijo (biji bayam), yang mana tanaman bayam mudah tumbuh di mana saja. Jika sudah tua bijinya yang halus dan ringan mudah menyebar. Ini diumpamakan bahwa seorang berilmu memberikan ilmu dengan ikhlas dan menerima imbalan juga dengan ikhlas. Dalam budaya Minangkabau, murid biasanya mengisi cupak nan tangah (mengisi tempat beras di rumah gurunya) sesuai kemampuannya.
5. Motif ilalang rabah (rebah), yang artinya ilalang yang rebah jangan diinjak dengan sembrono. Sebab, akarnya yang merentang tersembunyi bisa menjadi ranjau yang dapat menjatuhkan. Artinya, kewaspadaan, kehati-hatian, dan kecermatan seorang pemimpin adalah hal yang utama. Kekuasaan harus bersifat arif agar tidak terjadi kesewenang-wenangan. Tidak selamanya orang lemah menyerah pada penindasan. Bahkan, akar rumput pun bisa menjelma kuat hingga meruntuhkan kezaliman.


Sumber:

id.wikipedia.org/wiki/Songket
kriyalea.com/sekilas-tentang-songket-minangkabau
songketsilungkang.com
songketpandaisikek.com