Disusun oleh : Echopedia
Situs
Prasasti Kuburajo berlokasi di Nagari Lima Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten
Tanah Datar, tepatnya di pinggir jalan Batusangkar - Padang. Lokasi
keberadaannya saat ini telah dipagar oleh Balai Pelestarian Peninggalan
Purbakala Batusangkar pada tahun 1991, dengan nama Kompleks Prasasti Kubu Rajo.Luas
situs kurang lebih 2.400 meter persegi. Situs Prasasti Kuburajo terdiri dari Prasasti
Kuburajo I dan Prasasti Kuburajo II.
Situs
Prasasti Kuburajo merupakan bagian dari sekian banyak batu basurek peninggalan
Adityawarman yang ada di Sumatera Barat.
Prasasti Kubu Rajo I
Ditemukan
di daerah Kuburajo, Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada tahun
1877 dan didaftarkan oleh N.J. Krom dalam "Inventaris der Oudheden in de
Padangsche Bovenlanden" (OV 1912:41). Prasasti ini ditulis dalam huruf Jawa Kuno dan
bahasa Sanskerta, yang terdiri atas 16 baris tulisan. Prasasti ini merupakan
salah satu dari sekian banyak prasasti yang ditinggalkan oleh Adityawarman.
Prasasti ini dikeluarkan oleh Adityawarman yang didalam
prasasti ini disebutkan sebagai putra dari Adwayawarman yang berasal dari
keluarga Indra. Disebutkan pula,
Adityawarman menjadi raja di Kanakamedini (Suvarmadwīpa).
Sewaktu prasasti ini pertama kali
dipublikasikasikan pada tahun 1913 prasasti ini dianggap berasal dari
"Kubur Raja" sehingga disimpulkan bahwa prasasti ini merupakan nisan
Adityawarman. Namun kesalahan tersebut diperbaiki oleh F.D.K. Bosch dalam
"Laporan Arkeologi 1930" hal. 150, yang membuat kesimpulan bahwa
prasasti ini adalah prasasti di Kubu (bahasa Minangkabau, artinya
benteng) Raja.
Isi pokok prasasti tentang anak dari Adyawarman yang
bernama Adityawarman sebagai raja tanah Emas/Sumatra/Suvarnabhumi. Berikut ini
teks pada prasasti tersebut (artikel H. Kern belakangan ini diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris oleh Kozok & Van Reijn).
- Oṃ māṃla virāgara —
- Ādvayavarmma
- mputra Kaṇaka
- medinīndra — ǀ o ǀ
- śukṛtā ā vila
- bdhakusalaprasa —
- ǁ dhru ǁ maitrī karu
- ṇā ā mudīta u
- pekṣā ā ǁ yācakka
- jaṇakalpatarurupa
- mmadāna ǁ ā ǁ Ādi
- tyavarmma mbhūpa kulisa
- dharavaṅśa ǀ o ǀ pra
- tīkṣa avatāra
- śrīlokeśvara
- deva ǁ mai —
Penafsiran teks prasasti
Prasasti Kuburajo ini dapat ditafsirkan sebagai
berikut (alih bahasa perkiraan):
|
(Sapaan dalam agama Budha)
Dengan ikhlas Putra Adwayawarman, penguasa bumi emas Dia yang telah menerima hasil dari jasanya Yang teguh dan penuh dengan belas kasih, yang sabar dan menenangkan Yang murah hati bagaikan kalpataru yang memenuhi semua keinginan Adityawarman raja dari keluarga Indra Reinkarnasi dari Sri Lokeswara Dewa yang penuh cinta kasih |
Selain
prasasti ini, di daerah ini masih terdapat lagi beberapa buah prasasti, di
antaranya yang bergambar matahari atau teratai (lambang agama Buddha) yaitu
Prasasti Kuburajo II.
Prasasti
Kubu rajo II
Di bagian
Timur situs ini terdapat Prasasti Kubu Rajo II. Kubu Rajo II
hanya berisi simbol-simbol yang sepertinya menunjukkan tahun-tahun penting masa
pemerintahan Adityawarman. Isinya tidak sejelas Kubu Rajo I. Seperti pada Batu Surya (ditulis di sekeliling gambar atau
pahatan matahari), simbol Surya bernilai 12, tujuh helai daun bernilai 7 dan tiga kuncup bunga bernilai 3 yang memiliki makna simbol tahun 1273 Saka (1351 M). Sedangkan batu Kura-Kura (begambar pahatan Kura-kura) memiliki makna simbol tahun 1261 saka (1339 M).
Batu Surya Kubu rajo II |
Batu Kura-Kura Kubu rajo II |
Batu Kura-Kura yang dilukis dengan kepala di bawah, berbadan segi enam, lingkaran
di tengah badan, ekor di atas, dan dua garis lengkung mengapit ekor.
Lingkaran di tengah melambangkan surya yang bernilai 12, badannya
bernilai 6, dan kepalanya bernilai 1, sehingga tersusun angka 1261 Saka,
atau 1339 M. Keunikan Batu Kura-kura ini adalah merupakan prasasti tertua dari semua prasasti
Adityawarman. Isi prasasti ini adalah menandakan bahwa Adityawarman menyeberang
dari Sumatera ke Jawa pada tahun 1339 M. Sedangkan pada tahun 1343 M,
Adityawarman sudah berada di Jawa. Hal ini terbukti dari sebuah prasasti
Adityawarman yang dipahatkan pada Arca Manjusri di Candi Jago, Jawa Timur yang
memiliki angka tahun 1343 M.
Sebagai bagian dari warisan sejarah Indonesia, saat ini kondisi dari
beberapa prasasti atau batu bersurat yang terdapat di kawasan Kuburajo
ini, hampir tidak terawat atau tidak diurus dengan baik, bahkan pada
prasasti ada yang dicoret oleh oknum yang tidak bertanggungjawab serta
sampah yang berserakan di sekitar prasasti tersebut.
Sumber :
Hasan
Djafar. 1992. Prasasti-Prasasti Masa Kerajaan Melayu Kuno dan Beberapa
Permasalahannya. dalam Seminar Sejarah Melayu Kuno Jambi, 7-8 Desember
1992. Jambi: Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi.
Wkipedia.(online).Prasati
Kuburajo. Diakses pada tanggal 5 mei 2013